Ibadah haji menjadi madrasah atau sekolah yang mampu mendidik jamaahnya. Sebulan lebih para jemaah haji sibuk mengerjakan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk sementara waktu, kita jauh dari hiruk pikuk urusan duniawi yang melalaikan. Setiap kali tibanya waktu solat, kita menjadi tetamu setia. Di samping itu, kita juga berkesempatan untuk mengambil ilmu agama dari para ulama tanah suci dan mempraktik agama benar. Rasulullah SAW bersabda berkenaan dengan kelebihan haji yang mabrur yang bermaksud :
Haji yang mabrur tidak lain balasannya melainkan syurga (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Bertaubat setelah haji, berubah menjadi lebih baik, memiliki hati lebih lembut dan bersih, ilmu dan amal lebih mantap dan benar, kemudian istiqamah di atas kebaikan itu adalah salah satu tanda haji mabrur. Banyak sekali disebutkan tanda-tanda yang menunjukkan seseorang jemaah mendapat haji yang mabrur dan diterima oleh Allah, antaranya seperti apa yang diperkatakan oleh Al-Imam Hasan Al-Basri r.a. :
Haji mabrur adalah bahwa bila pelakunya kembali, zuhud terhadap dunia dan cintakan akhirat
Ibnu Hajar al-Haitami juga mengatakan :
Dikatakan bahwa tanda diterimanya haji adalah meninggalkan maksiat yang dahulu dilakukan, mengganti teman-teman yang buruk menjadi teman-teman yang baik, dan mengganti majlis kelalaian dengan majlis zikir dan kesedaran.
Logiknya, setiap orang yang menjalankan ibadah haji akan pulang dari tanah suci dalam keadaan yang lebih baik. Namun yang terjadi tidak demikian, apalagi setelah senggang waktu yang lama dari waktu berhaji. Ramai sudah hilang kebaikannya. Beberapa tip di bawah boleh dijadikan panduan untuk terus kekal berhijrah menjadi orang baru yang sentiasa mendapat limpahan kurnia taufiq hidayah dan redaNya.
- Menanam azam untuk menjadi hamba Allah yang lebih baik dari sebelumnya.
- Mengikhlaskan hati semata-mata kerana Allah SWT dalam apa juga perbuatan.
- Meneruskan ibadah yang biasa dilakukan ketika di Mekah dan Madinah seperti sembahyang berjamaah, iktikaf dan lain-lain.
- Tidak sekali-kali meninggalkan amalan fardhu terutamanya solat.
- Memperbanyakkan solat sunat.
- Memperbanyakkan membaca al-Qur’an dan memahami maknanya.
- Menjaga pandangan dari yang diharamkan Allah.
- Menjaga pendengaran dari yang diharamkan Allah.
- Menjaga batas pergaulan lelaki dan perempuan bukan mahram.
- Menutup aurat sebagaimana diwajibkan Allah SWT.
- Menjaga lidah dari pelakuan mencaci, mengeji dan mengumpat.
- Memperbanyakkan berzikir mengingati Allah pada setiap masa
- Bersahabat dengan teman-teman soleh yang mampu mendorong kepada kebaikan.
- Menuntut ilmu agama melalui kelas-kelas agama atau media.
- Tidak membuang masa dengan sia-sia dengan kerja tidak berfaedah.
- Memperbanyakkan amalan sunat seperti solat dan puasa sunat.
- Zuhud dan tidak terpengaruh dengan kemewahan dunia.
- Sentiasa mengingati mati dan membuat persediaan menghadapinya.
- Banyakkan bersedekah kepada yang memerlukan
- Saling menasihati dengan kebenaran dan kesabaran.
- Menjauhikan dari segala yang haram dan shubhat.
- Bangun bermunajat di malam hari di kala insan lain sedang tidur nyenyaknya.
- Berakhlak mulia sesama manusia dan makhluk Allah lain.
- Melaksanakan tanggungjawab terhadap anak, keluarga dan masyarakat
- Saling berhubung dengan sahabat sehaji atau seumrah untuk mengekalkan hubungan silaturrahim.